31.12.10

Sahabat atau Musuh

Dia adalah salah satu " sahabat " saya sewaktu SMP, kami bersahabat bukan karena dia cocok dengan saya dan sebaliknya, tapi karena dia anggota genk, secara tidak langsung saya pun harus menerimanya.
Ada beberapa hal yang membuat saya kecewa, pertama, saat itu dia melakukan sebuah " kesalahan " dia dikucilkan oleh semua orang, termasuk semua anggota genk kami, kecuali saya. Tidak ada yang mau menerima kehadirannya dan tidak ada yang mau mendengar keluh kesahnya, tapi pintu rumah saya selalu terbuka untuknya, telinga sayapun bersedia mendengarkan keluh kesahnya dan mulut saya tak pernah bosan untuk memberikan solusi ataupun sekedar kata-kata penyemangat ( saya akui, mungkin saat itu saya terlihat sangat munafik, tapi itulah saya, yang selalu ingin berusaha menjadi sahabat yang baik bagi siapa saja ).
Tapi apa pembalasannya? ketika salah seorang teman bertanya kepadanya, mengapa hari itu dia datang kerumah saya, jawabannya benar-benar membuat saya kecewa. " TERPAKSA, soalnya gak ada yang mau nrima aku "
Saya hanya manusia biasa, saya bukan malaikat, sejak saat itu saya benar-benar tak bisa memaafkannya. Saya merasa seperti orang tolol yang mudah sekali dimanfaatkan. Dan ini bukanlah sebuah arti sahabat yang saya cari, sahabat tidak akan pernah memanfaatkan sahabatnya apapun yang terjadi, karena jika kita membutuhkan bantuan dan jika kita berkata dengan jujur tentunya mereka akan dengan senang hati membantu kita. Tak ada kata terpaksa dalam sebuah persahabatan, dan jika kamu merasa terpaksa, saya yakin kamu tak 100 % menganggapnya sebagai sahabat.
Ada satu lagi yang membuat saya benar-benar yakin jika dia bukan sahabat yang baik,  mungkin kalau dia jujur ini tak akan terlalu menyakitkan. Dia JADIAN dengan seseorang yang sangat saya SUKAI dan dia tau itu, namun dia lebih memilih LELAKI itu daripada saya, dan akhirnya dia lebih jauh lagi menjauh dari saya.
Dan saya semakin yakin, dia bukanlah sahabat yang baik dan dia tak pantas menjadi sahabat yang baik ( mungkin kini ia telah menemukan sahabat yang sebenarnya ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar